Jl. T. Rizal Nurdin, K. 4,5 Sihitang, Padangsidimpuan
Monday To Friday
8AM to 7PM
UIN Syahada Padangsidimpuan menghadiri Kegiatan Simposium Internasional ketiga yang digelar Fakultas Adab dan Ilmu Budaya Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta, pada 28 dan 29 Mei 2024. Dalam kesempatan ini ELITE (English, Linguistics, Literature, and Education) sebagai salah satu asosiasi pendukung utama berkontribusi luar biasa dalam menghadirkan anggotanya yang berasal dari Aceh hingga Papua. Simposium ini menekankan pembahasan pentingnya berbagi pengalaman dan praktik hidup berdampingan secara damai dengan berbagai perbedaan.
“Hidup berdampingan secara damai dengan orang lain yang berbeda latar belakang budaya dan agama itu karena saat ini kita tengah menghadapi tantangan global intoleransi,” kata Dekan Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prof. Muhammad Wildan pada pembukaan simposium di Yogyakarta, Selasa. Selain itu, kata dia, tantangan global yang dihadapi saat ini adalah perang yang merusak tatanan kehidupan dan praktik hidup damai yang telah berjalan lama sepanjang sejarah umat manusia.
Oleh karena itu, simposium internasional dengan tema “Praktik Hidup Berdampingan dalam Budaya Islam” ini untuk membincangkan isu strategis yang meliputi fondasi teologis, pemahaman atas teks agama, dan praktis hidup berdampingan secara damai di berbagai negara dan budaya. Dengan harapan dapat saling belajar dan berbagi pengalaman dalam mewujudkan masa depan hidup berdampingan yang lebih baik dan harmoni, Para pembicara simposium berasal dari berbagai negara, yaitu Turki, Azerbaijan, Mesir, Australia, Bangladesh, Malaysia, dan Indonesia. Hasil simposium akan diterbitkan dalam proceeding dan jurnal Sunan Kalijaga,.
Simposium Internasional ini merupakan kelanjutan dari simposium sebelumnya yang diselenggarakan di Azerbaijan pada 2022, dan simposium di Turki pada 2023, yang dihadiri peserta tidak kurang dari 15 negara. simposium pertama untuk merumuskan arah ke depan hidup berdampingan yang damai, dan simposium kedua menekankan pentingnya kolaborasi antar negara, maka simposium ketiga menekankan pentingnya berbagi pengalaman dan praktik hidup berdampingan secara damai.